Loading...
May 8, 2009

Android from Japan ( new robot ) R-Q1..1

Android Jepang, Berkulit Lembut dan Bisa Bernafas

Repliee Q1 terlihat sanga mirip dengan seorang wanita karena berkulit
silikon
dan berekspresi layaknya manusia.

Sekilas ia mirip sekali dengan seorang wanita muda. Goyangan tubuhnya,
kerdipan matanya, dan caranya bernafas membuat siapapun tidak menyangka
bila Repliee Q1 adalah robot. Baru setelah diperhatikan lebih seksama,
orang akan menyadari bahwa kulit lembut android ini terbuat dari silikon,
dan nafasnya sekedar gerakan dada naik turun seperti orang bernafas.

Robot yang sangat mirip manusia ini dikembangkan di Intelligent Robotics
Laboratory, Osaka University, Jepang, dipimpin oleh Profesor Hiroshi
Ishiguro. Kemampuan berperilaku layaknya manusia dipamerkan dalam World
Expo 2005.


Sensor internal membuat android ini bereaksi secara alami. Ia bahkan dapat
menahan tamparan yang dilayangkan padanya. Tidak hanya itu, berbagai
gerakan reflek yang dapat dilakukan membuatnya terlihat sangat mirip dengan
manusia. Misalnya, mengerdipkan mata atau gerakan-gerakan ringan yang
membuatnya terlihat lebih hidup.


Gerakan pada Repliee Q1 memang diambil berdasarkan gerakan manusia
sebenarnya. Dengan meletakkan sensor di titik-titik refleksi manusia
seperti lengan, pergelangan tangan, dan telapak tangan, dapat dibuat model
gerakan yang diprogram pada robot. Untuk melakukan gerakan yang halus,
Repliee Q1 hanya memiliki 31 titik artikulasi di tubuh bagian atas dan
dipasok energi dari sebuah kompresor udara.


Meskipun dilaporkan masih terdapat kesalahan saat dipamerkan, namun
kesalahan itu hanya terjadi sesekali saja sebelum android ditugaskan
mengawal rombongan atau menjaga anak-anak - suatu manfaat android yang
diharapkan bisa terwujud di masa mendatang.


Tidak seperti layaknya robot yang kita kenal dalam film Star Wars, android
yang satu ini dibuat sungguh mirip manusia. Fenomena ini sesungguhnya
menarik sekaligus menakutkan bila kita membayangkan kehadirannya akan
seperti robot Terminator yang dibintangi Arnold Schwarzenegger.


"Ketika sebuah robot terlihat sangat mirip manusia, itu akan sangat
menyeramkan," kata Hiroshi. Dalam sebuah novelnya, Do Android Dream of
Electric Sheep, Philip K. Dick menerangkan sesuatu yang akan terjadi dalam
masyarakat saat android tidak dapat dibedakan secara fisik dengan manusia.


Bila kelak itu terjadi, mungkin kita akan butuh tes empati Voight Kampff
untuk membedakan antara robot dengan manusia. Jawaban pertanyaan dalam tes
tersebut dapat menunjukkan respon empati yang hanya dapat diberikan oleh
manusia sesungguhnya.

0 komentar:

Post a Comment

 
TOP